Game Wujud Zat dan Perubahannya
Hai Sciene Noona's! kalian dapat berlatih sambil bermain dengan Game IPA melalui link berikut ini
👇👇👇
Selain itu, kalian juga bisa berlatih sambil bermain dengan soal TTS dibawah ini lohh, semangatt!😊
Maret 27, 2023
Latihan Soal Wujud Zat dan Perubahannya
Yuk kerjakan soal berikut ini untuk mengetahui pemahaman kamu mengenai materi "Wujud Zat dan Perubahannya"!😊
Tahukah kamu, perubahan wujud zat itu ada apa saja❔ Apakah kalian tahu, ternyata benda padat seperti kapur barus atau kamper dapat menguap❔Untuk mendalami hal tersebut, yuk kerjakan latihan dibawah ini!😊
...............................
...............................
...............................
...............................
...............................
...............................
Maret 27, 2023
Wujud Zat dan Perubahannya
1.
Pengertian Wujud Benda
Materi (matter) adalah
segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa, dan kimia (chemistry)
adalah ilmu tentang materi dan perubahannya (Chang, 2004) .
Menurut (Hani’ah, 2021) bahwa zat atau materi adalah sesuatu yang menempati
ruang dan mempunyai massa. Materi
merupakan bentuk dari segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.
Materi yang ada di seluruh dunia merupakan susunan dari partikel-partikel kecil yang tidak dapat
dipisahkan atau biasa disebut dengan atom. Ketika terdapat dua atom atau lebih
bergabung maka gabungan dari atom-atom itu terbentuk sebuah molekul. Apabila
atom dan molekul bergabung melalui beragam cara sehingga terbentuk tiga jenis
materi yaitu zat padat, cair dan gas. Wujud zat merupakan jenis ketiga materi
tersebut (Salakhudin, 2019).
Menurut (Septatiningtyas et
al., 2020) materi adalah sesuatu yang mempunyai masaa. Dan
menempati ruang, dan masa sebagai ukuran kuantitas materi. Adapun dalam
mekanika, massa adalah ukuran ketahanan materi terhadap suatu gaya, yang
ditandai dengan perubahan kecepatannya. Materi dapat dikenali dari identitas
atau sifat- sifatnya. Untuk menguji meteri dan memahami apa yang yang terjadi
dalam materi itu, maka harus memeriksanya secara jelas. Secara umum materi
dapat diperiksa sifat fisiknya melalui indera kita. Misalnya arang berwarna
hitam dibanding kapur yang berwarna putih diperoleh malalui kesan penglihatan,
kerasnya gelas dibandingkan dengan lembutnya busa diperoleh melalui kesan
perabaan dan sebagainya.
2.
Jenis-jenis
Wujud Zat
Menurut (Chang, 2004) pada prinsipnya, semua
materi dapat berada dalam tiga wujud: padat, cair, dan gas. Padatan adalah
benda yang rigid (kaku) dengan bentuk yang pasti, Cairan tidak serigid padatan
dan bersifat fluida. yaitu dapat mengalir dan mengambil bentuk sesuai wadahnya.
Seperti cairan, gas bersifat fluida, tetapi tidak seperti cairan, gas dapat
mengembang tanpa batas. Penggolongan materi berdasarkan susunan dan sifatnya.
Materi dapat digolongkan menjadi zat, campuran, unsur, dan senyawa. Satuan
dasar yang menyusun unsur dan senyawa-atom dan molekul. Zat (substance) adalah materi yang memiliki
susunan tertentu atau tetap dan sifat-sifat yang tertentu pula. Contohnya
adalah air, perak, etanol, garam dapur (natrium klorida). dan karbon dioksida.
Zat yang satu berbeda susunannya dari zat lainnya dan dapat diidentifikasi dari
penampilannya, baunya, rasanya, dan sifat-sifatnya yang lain. Saat ini telah
dikenal lebih dari 13 juta zat, dan jumlahnya terus bertambah dengan cepat (Chang, 2004) .
Benda dapat digolongkan menjadi tiga wujud, yaitu: padat, cair dan gas (Wandini et al.,
2022).
Campuran (mixture) adalah penggabungan dua atau
lebih zat di mana dalam penggabungan ini zat-zat tersebut mempertahankan
identitasnya masing-masing. Beberapa contoh di antaranya adalah udara, minuman
ringan, susu, dan semen. Campuran tidak memiliki susunan yang tetap. Jadi,
sampel-sampel udara yang diperoleh dari kota yang berbeda bisa berbeda
susunannya karena perbedaan ketinggian, pencemaran, dan lain-lain (Chang, 2004) . Campuran bisa homogen
atau heterogen. Ketika sesendok gula dilarutkan dalam air, setelah pengadukan
yang cukup lama, susunan dari campurannya di seluruh bagian larutan akan sama.
Larutan ini adalah campuran homogen (homogeneous
mixture). Namun jika pasir dicampurkan dengan serbuk besi, butir pasir dan
serbuk besi akan tetap terlihat. Jenis campuran ini, di mana susunannya tidak
seragam, disebut campuran heterogen. Penambahan minyak ke dalam air juga
menghasilkan campuran heterogen karena cairannya tidak memiliki susunan yang
konstan (Chang, 2004).
Setiap campuran, apakah
homogen atau heterogen, dapat dibuat dan kemudian dipisahkan dengan cara fisika
menjadi komponen-komponen murninya tanpa mengubah identitas dari setiap
komponen. Jadi, gula dapat diperoleh kembali dari larutannya dalam air dengan
memanaskan larutan itu dan menguapkannya hingga kering. Dengan mengembun kan
uap airnya kita dapat memperoleh kembali komponen airnya. Untuk memisahkan
campuran besi-pasir, kita dapat menggunakan magnet untuk memisahkan serbuk besi
dari pasir, karena pasir tidak tertarik oleh magnet. Setelah pemisahan,
komponen-komponen campuran akan memiliki susunan dan sifat yang sama seperti
semula (Chang, 2004).
Unsur (element) adalah suatu zat yang tidak
dapat dipisahkan lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan cara kimia.
Senyawa (compound) sebagai suatu zat
yang tersusun atas atom-atom dari dua unsur atau lebih yang terikat secara
kimia dengan perbandingan yang tetap. Sebagai contoh, gas hidrogen terbakar
dalam gas oksigen membentuk air. suatu senyawa yang sifat-sifatnya sangat
berbeda dengan sifat dari unsur-unsur pembentuknya (Chang, 2004) . Adapun bagan penggolongan materi menurut (Chang, 2004) sebagai berikut.
Gambar 1. Penggolongan materi
(
Sedangkan menurut (Purwanti et al., 2019)
wujud zat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu berdasarkan karakteristik
kekuatan dalam menghantarkan arus listrik, wujud, dan komposisinya materi.
Adapun penjelasannya sebagai berikut:
a. Berdasarkan kekuatan materi dalam menghantarkan arus listrik maka materi-materi ini dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Konduktor. Benda yang dapat menghantarkan atau konduktor
2.Isolator. Benda yang tidak dapat menghantarkan atau isolator(Purwanti et al.,
2019)
a. Berdasarkan kekuatan materi dalam menghantarkan arus listrik maka materi-materi ini dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Konduktor. Benda yang dapat menghantarkan atau konduktor
2.Isolator. Benda yang tidak dapat menghantarkan atau isolator
b. Berdasarkan
komposisinya, materi dikelompokkan menjadi dua yaitu zat mumi dan campuran (Purwanti et al., 2019) .
Adapun
bagan yang menjelaskan pembagian materi menjadi zat murni dan campuran sebagai
berikut:
Gambar 2. Pembagian materi berdasarkan komposisi
(Sumber: Purwanti et al.,
2019)
Gambar 3. Jenis dan susunan molekul
(Sumber: Salakhudin, 2019)
Adapun penjelasan mengenai wujud benda berdasarkan wujud materinya
sebagai berikut:
(Salakhudin, 2019).
Partikel-partikel yang
terdapat pada zat padat tidak dapat bergerak cepat untuk mengalahkan gaya
tarik-menarik antar partikel. Partikel zat padat hanya dapat bergetar namun
masih dalam keadaan terikat rapat di tempatnya. Ciri khas yang sangat melekat
pada zat padat yaitu bentuk dan volumenya tetap. Contoh kelereng yang berbentuk
bulat, apabila dipindahkan ke gelas maka bentuk kelereng akan tetap berbentuk
bulat. Hal ini juga terjadi terhadap volumenya. Volume kelereng akan selalu
tetap meskipun kelereng tersebut berpindah tempat ke dalam gelas. Hal ini
dikarenakan adanya daya tarik antara partikel yang sangat kuat (Salakhudin, 2019) . Adapun sifat partikel zat padat menurut (Salakhudin, 2019) yaitu :
a. Letak antar partikel sangat berdekatan
b. Memiliki susunan yang teratur
c. Tidak memiliki gerak cepat, hanya dapat bergetar dan berputar di tempatnya.
2. Zat Cair
Zat cair memiliki volume tertentu. Namun tidak seperti zat padat, zat cair akan berbentuk mengikuti wadah yang ditempatinya. Zat cair merupakan bagian dari zalir (fluida). Zalir merupakan zat dengan molekul-molekul yang dapat bergerak dengan bebas dan saling melewati, sehingga zalir mampu mengikuti bentuk wadahnya. Partikel-partikel dalam zat cair juga memiliki susunan yang rapat. Sama halnya dengan zat padat, zat cair juga sulit untuk dimampatkan hal tersebut karena molekul-molekulnya tersusun rapat. Namun partikel-partikel tersebut memiliki cukup energi untuk mengatasi sebagian dari gaya tarik-menariknya sehingga molekul di dekatnya dan bergeser saling melewati(Salakhudin, 2019).
1. Zat Padat
Zat padat merupakan bentuk materi yang memiliki bentuk
dan volume. Terdapat dua cara utama supaya partikel- partikel padat dapat
tersusun yaitu dengan baris-baris teratur yang rapi atau dalam susunan yang
tidak tentu. Zat padat memiliki susunan partikel
dalam baris-baris yang teratur rapi atau biasa disebut dengan istilah kristal
kristal. Adapun contoh dari kristal yaitu logam, intan, es, dan kristal garam.
Sebaliknya zat padat yang memiliki susunan-susunan partikel tidak tersusun
secara teratur biasa disebut dengan amorf. Zat padat berjenis amorf umumnya
memiliki tekstur yang mengilat atau elastis. Contoh zat padat amorf yaitu
lilin, kaca, karet, dan plastik. Zat padat memiliki partikel yang tersusun
berdekatan menyatu, hal ini membuat zat padat tidak dapat dimampatkan dengan
mudah. Hal ini membuat zat padat tidak dapat dikecilkan dengan cara menekannya a. Letak antar partikel sangat berdekatan
b. Memiliki susunan yang teratur
c. Tidak memiliki gerak cepat, hanya dapat bergetar dan berputar di tempatnya.
2. Zat Cair
Zat cair memiliki volume tertentu. Namun tidak seperti zat padat, zat cair akan berbentuk mengikuti wadah yang ditempatinya. Zat cair merupakan bagian dari zalir (fluida). Zalir merupakan zat dengan molekul-molekul yang dapat bergerak dengan bebas dan saling melewati, sehingga zalir mampu mengikuti bentuk wadahnya. Partikel-partikel dalam zat cair juga memiliki susunan yang rapat. Sama halnya dengan zat padat, zat cair juga sulit untuk dimampatkan hal tersebut karena molekul-molekulnya tersusun rapat. Namun partikel-partikel tersebut memiliki cukup energi untuk mengatasi sebagian dari gaya tarik-menariknya sehingga molekul di dekatnya dan bergeser saling melewati
Zat cair memiliki volume
tetap namun memiliki bentuk berubah-ubah mengikuti wadah yang ditempatinya.
Contoh jika air dimasukkan ke dalam gelas, maka bentuknya akan menjadi seperti
gelas, jika dimasukkan ke dalam botol maka akan berbentuk botol. Namun volume
air selalu tetap. Hal ini dikarenakan partikel-partikel penyusun zat cair agak
berjauhan satu dengan yang lain.
Partikel zat cair juga lebih bebas bergerak dikarenakan terdapat ikatan antar
partikelnya yang lemah (Salakhudin, 2019) . Sifat partikel zat cair menurut (Salakhudin, 2019) yaitu:
a. Letak partikelnya berdekatan
b. Susunan partikel tidak teratur
c. Gerakan partikel agak bebas, sehingga dapat bergeser dari tempatnya, namun tidak dapat terlepas dari kelompoknya.
d. Bentuk berubah-ubah sesuai dengan wadahnya
e. Memiliki volume yang tetap
f. Ikatan antar partikel termasuk lemah
g. Susunan partikel dalam keadaan renggang
3. Zat Gas
a. Letak partikelnya berdekatan
b. Susunan partikel tidak teratur
c. Gerakan partikel agak bebas, sehingga dapat bergeser dari tempatnya, namun tidak dapat terlepas dari kelompoknya.
d. Bentuk berubah-ubah sesuai dengan wadahnya
e. Memiliki volume yang tetap
f. Ikatan antar partikel termasuk lemah
g. Susunan partikel dalam keadaan renggang
3. Zat Gas
Zat gas merupakan suatu zat yang memiliki volume dan
bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan tempatnya. Contoh zat berwujud
gas yaitu oksigen, karbon dioksida, hidrogen, freon dan ozon (Salakhudin, 2019) . Sifat partikel zat gas menurut (Salakhudin, 2019) yaitu:
a.
Letak partikelnya sangat berjauhan
b.
Susunan partikel tidak teratur
c. Gerakan partikel bebas bergerak, sehingga dapat bergeser
dari tempatnya dan terlepas (tidak terikat) dari kelompoknya, sehingga partikel
dapat memenuhi ruangan
d. Memiliki bentuk yang berubah-ubah sesuai dengan wadahnya
e. Memiliki volume yang berubah-ubah
d. Memiliki bentuk yang berubah-ubah sesuai dengan wadahnya
e. Memiliki volume yang berubah-ubah
f.
Susunan partikel zat gas tidak teratur dan berjauhan
g. Ikatan partikel zat gas sangat lemah
Sedangkan menurut(Hani’ah, 2021) wujud zat dibedakan
menjadi tiga jenis, yakni zat padat, zat cair dan zat gas. Adapun penjelasannya
sebagai berikut:
g. Ikatan partikel zat gas sangat lemah
Sedangkan menurut
1.
Zat padat adalah zat yang memiliki bentuk dan volume yang
tetap, misalnya batu, besi, gelas, piring, sendok dan lain-lain.
2.
Zat cair adalah zat yang mempunyai volume tetap, tetapi
bentuknya berubah-ubah sesuai dengan wadahnya, contohnya air yang berada di
dalam botol.
3.
Zat gas adalah zat yang berubah-ubah sesuai dengan
tempatnya, misalnya balon
Perbedaan antara zat padat, zat cair dan zat gas menurut (Suardana, 2017) terdapat pada tabel berikut:
Tabel 1. Perbedaan padatan, cairan, dan gas
(Sumber: Suardana, 2017)
Sedangkan menurut
Tabel 2. Perbedaan zat padat, zat cair, dan zat gas
(Sumber: Kironto, 2016)
Menurut (Septatiningtyas et
al., 2020) berdasarkan kekuatan menghantarkan panas atau
menghantarkan arus listrik, materi di klasifikasikan sebagai isolator atau
konduktor. Berdasarkan singkat wujudnya dikenal adanya benda padat, cair, dan
gas. Benda padat merupakan zat yang dapat menjaga bentuknya, gaya antar
molekulnya dan kuat untuk menjaga zat terebut. Benda cair, merupakan zat yang
tidak menyebar ke seluruh ruang tetapi mudah berubah bentuknya. Sedangkan benda
gas, merupakan zat yang tidak memiliki bentuk yang tetap, mudah menempati
ruang. Adapun berdasarkan komposisinya materi di klasifikasikan sebagai
berikut:
Gambar 4. Pengklarifikasian materi
(Sumber: Septatiningtyas et al., 2020)
1.
Unsur
Unsur adalah materi yang tidak dapat diuraikan dengan reaksi kimia menjadi zat yang lebih sederhana. Contoh. hidrogen, oksigen, besi, belerang, tembaga. Partikel-partikel unsur disebut atom(Septatiningtyas et
al., 2020) .
Unsur adalah materi yang tidak dapat diuraikan dengan reaksi kimia menjadi zat yang lebih sederhana. Contoh. hidrogen, oksigen, besi, belerang, tembaga. Partikel-partikel unsur disebut atom
2. Senyawa
Senyawa adalah materi
yang dibentuk dari dua unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu. Contoh,
air, asam asetat, etanol, karbondioksida (Septatiningtyas et
al., 2020) .
3. Molekul
Partikel-partikel senyawa disebut molekul. Molekul dapat terdiri dari satu jenis unsur atau lebih. Contoh, molekul gas oksigen (02), molekul Air (H2O)(Septatiningtyas et
al., 2020) .
4. Campuran homogen
Campuran homogen adalah campuran dua atau lebih zat tunggal, dengan perbandingan sembarang. dimana semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fasa. Fasa adalah keadaan zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian lain di dekatnya. Contoh campuran yang membentuk satu fasa adalah larutan. Contoh: campuran gula dengan air (larutan gula), garam dengan air (larutan garam), alkohol dengan air (larutan alkohol)(Septatiningtyas et
al., 2020) .
5.Campuran heterogen
Campuran heterogen adalah campuran dua atau lebih zat tunggal, dengan perbandingan sembarang. dimana partikel- partikelnya tidak merata sehingga komposisi di berbagai bagian tidak merata dan membentuk lebih dari satu fasa. Contohnya campuran air dengan minyak tanah, jika dikocok maka minyak akan menyebar dalam air berupa gelembung- gelembung. Gelembung berisi minyak dan lainnya adalah air, jadi ada bidang batas antara minyak dengan air sehingga terbentuk dua fasa(Septatiningtyas et
al., 2020) .
Partikel-partikel senyawa disebut molekul. Molekul dapat terdiri dari satu jenis unsur atau lebih. Contoh, molekul gas oksigen (02), molekul Air (H2O)
4. Campuran homogen
Campuran homogen adalah campuran dua atau lebih zat tunggal, dengan perbandingan sembarang. dimana semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fasa. Fasa adalah keadaan zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian lain di dekatnya. Contoh campuran yang membentuk satu fasa adalah larutan. Contoh: campuran gula dengan air (larutan gula), garam dengan air (larutan garam), alkohol dengan air (larutan alkohol)
5.Campuran heterogen
Campuran heterogen adalah campuran dua atau lebih zat tunggal, dengan perbandingan sembarang. dimana partikel- partikelnya tidak merata sehingga komposisi di berbagai bagian tidak merata dan membentuk lebih dari satu fasa. Contohnya campuran air dengan minyak tanah, jika dikocok maka minyak akan menyebar dalam air berupa gelembung- gelembung. Gelembung berisi minyak dan lainnya adalah air, jadi ada bidang batas antara minyak dengan air sehingga terbentuk dua fasa
Wujud benda dibedakan menjadi 3 yaitu:
1.
Wujud yang pertama adalah padat
Benda padat tersebut dapat diubah dengan beberapa cara seperti diberi panas, tekanan tinggi atau perlakuan fisik seperti: memotong, menekan, melipat atau merobek(Wandini et al.,
2022) .
Benda padat tersebut dapat diubah dengan beberapa cara seperti diberi panas, tekanan tinggi atau perlakuan fisik seperti: memotong, menekan, melipat atau merobek
2.
Wujud benda yang kedua adalah cair
Cairan dapat
ditemukan dengan mudah di sekitar kita. Air merupakan zat penting dalam
kehidupan makhluk hidup yang berwujud cair. Benda cair di rumahmu biasanya
berada dalam wadah, seperti bak mandi, wastafel, gelas, atau ketel. Perhatikan
bahwa ketika cairan dipindahkan, itu akan berubah sesuai wadahnya. Jika wadah
memiliki lubang, cairan akan segera mengalir keluar dari wadah. Ketika sungai
atau air terjun, air di badan sungai akan mengalir dari tempat yang lebih tinggi
ke tempat yang lebih rendah. Cairan juga bisa merambat melalui serat halus dari
bahan seperti kain. Benda cair akan mengisi rongga kecil atau pori-pori
material (Wandini et al.,
2022) .
3.
Wujud benda yang ketiga adalah gas
Manusia masuk dan mengeluarkan gas dari tubuh saat bernafas. Ketika bernapas yang dilakukan adalah menghirup gas oksigen dan mengeluarkan gas karbon dioksida. Dengan cara meniup, maka dapat membuat balon mengembang , dan dapat menggerakkan selembar kertas di tanganmu. Ketika bisa mencium bau napas sendiri, maka juga bisa mencium bau- bau lain berupa gas. Dengan memahami sifat gas, orang dapat membuat parfum atau minyak wangi untuk meredakan bau gas dikeluarkan dari wadah parfum(Wandini et al.,
2022).
Manusia masuk dan mengeluarkan gas dari tubuh saat bernafas. Ketika bernapas yang dilakukan adalah menghirup gas oksigen dan mengeluarkan gas karbon dioksida. Dengan cara meniup, maka dapat membuat balon mengembang , dan dapat menggerakkan selembar kertas di tanganmu. Ketika bisa mencium bau napas sendiri, maka juga bisa mencium bau- bau lain berupa gas. Dengan memahami sifat gas, orang dapat membuat parfum atau minyak wangi untuk meredakan bau gas dikeluarkan dari wadah parfum
3. Pengertian Perubahan Wujud Zat
Perubahan wujud suatu zat merupakan suatu fenomena
perubahan yang termasuk dalam perubahan fisika. Perubahan zat dibagi menjadi
dua yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika terjadi ketika
zat berubah namun dapat dikembalikan ke asalnya. Sedangkan perubahan kimia
terjadi ketika saat zat mengalami perubahan maka akan menghasilkan zat baru dan
tidak dapat dikembalikan ke zat sebelumnya. Sehingga dapat dikatan bahwa
perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak menghasilkan zat baru dan masih
dapat dikembalikan ke zat asli atau sebelumnya (Salakhudin, 2019).
Menurut (Hani’ah, 2021) bahwa perubahan wujud zat merupakan perubahan
termodinamika dari satu wujud zat ke wujud zat lainnya, perubahan wujud zat
dikarenakan pelepasan dan penyerapan energi panas. Benda dapat mengalami
perubahan sifat, secara alami atau pengaruh Tindakan manusia. Perubahan sifat
benda antara lain: perubahan wujud, perubahan bentuk, perubahan warna,
perubahan tekstur, perubahan bau, dan perubahan kelenturannya (Wandini et al., 2022) .
4. Jenis-jenis Perubahan Wujud Zat
Beberapa jenis perubahan wujud benda yaitu:
Perubahan bentuk. Perubahan bentuk benda
ada bermacam-macam, ada yang bulat, oval, persegi, persegi, kerucut, dll.
Bentuk benda bisa mengalami perubahan. Misalnya air dalam toples dapat diubah
menjadi bentuk yang berbeda sesuai dengan cetakan (Wandini et al., 2022) . Perubahan Warna. Pakaian sering dicuci
dan dijemur matahari menyebabkan memudarkan warna pakaian Anda. Benda-benda di
sekitar Anda, seperti foto, pensil, kertas, sepatu dan tas yang pada awalnya
warnanya indah, lama kelamaan juga akan memudar karena pengaruh udara dan panas(Wandini et al., 2022). Perubahan Kekerasan. Perubahan keras ketika
benda-benda yang awalnya keras seperti batu dapat mengubah kekerasannya di
bawah pengaruh perubahan cuaca. Contoh: kayu yang semula keras dapat membusuk
karena pengaruh hujan dan panas (Wandini et al., 2022) .Perubahan Bau. Ketika tikus mati yang
membusuk, tikus atau hewan lain yang membusuk akan mengeluarkan bau yang tidak
sedap. Hal ini disebabkan oleh mikroba (Wandini et al., 2022) .Perubahan Kelenturan. Perubahan kelenturan
biasanya terjadi pada benda karet biasanya lentur dan elastis. Fleksibilitas
Karet ini dapat berubah di bawah pengaruh panas, minyak atau bensin. karet itu
terus menerus terkena panas matahari akan kaku. Jika meregangkan karet, itu
rusak karena rapuh. Jadi Karet yang terkena oli atau bensin juga bisa memuai dan
menjadi rapuh (Wandini et al., 2022) .
Perubahan bentuk. Perubahan bentuk benda
ada bermacam-macam, ada yang bulat, oval, persegi, persegi, kerucut, dll.
Bentuk benda bisa mengalami perubahan. Misalnya air dalam toples dapat diubah
menjadi bentuk yang berbeda sesuai dengan cetakan (Wandini et al., 2022) .
Perubahan Warna. Pakaian sering dicuci
dan dijemur matahari menyebabkan memudarkan warna pakaian Anda. Benda-benda di
sekitar Anda, seperti foto, pensil, kertas, sepatu dan tas yang pada awalnya
warnanya indah, lama kelamaan juga akan memudar karena pengaruh udara dan panas(Wandini et al., 2022).
Perubahan Kekerasan. Perubahan keras ketika
benda-benda yang awalnya keras seperti batu dapat mengubah kekerasannya di
bawah pengaruh perubahan cuaca. Contoh: kayu yang semula keras dapat membusuk
karena pengaruh hujan dan panas (Wandini et al., 2022) .
Perubahan Bau. Ketika tikus mati yang
membusuk, tikus atau hewan lain yang membusuk akan mengeluarkan bau yang tidak
sedap. Hal ini disebabkan oleh mikroba (Wandini et al., 2022) .
Perubahan Kelenturan. Perubahan kelenturan
biasanya terjadi pada benda karet biasanya lentur dan elastis. Fleksibilitas
Karet ini dapat berubah di bawah pengaruh panas, minyak atau bensin. karet itu
terus menerus terkena panas matahari akan kaku. Jika meregangkan karet, itu
rusak karena rapuh. Jadi Karet yang terkena oli atau bensin juga bisa memuai dan
menjadi rapuh (Wandini et al., 2022) .
Gambar 5. Perubahan wujud
(Sumber: Purwanti et al., 2019)
Perubahan
zat menurut (Salakhudin, 2019) yaitu sebagai berikut:
1.
Mencair
Mencair
merupakan suatu fenomena dimana wujud zat dari padat berubah menjadi cair. Contohnya;
es mencair, membakar lilin
2.
Membeku
Membeku
merupakan fenomena ketika terjadi suatu perubahan wujud dari cair ke padat. Contohnya:
es yang membeku
3.
Mengembun
Mengembun
merupakan kejadian dimana wujud zat dari gas berubah menjadi cair. Contohnya:
embun
4.
Menguap
Menguap
yaitu fenomena ketika suatu wujud zat dari cair berubah menjadi gas. Contohnya,
uap air.
5.
Menyublim
Menyublim
yaitu suatu kejadian ketika terjadi perubahan wujud zat duri padat menjadi gas. Contohnya:
kapur barus yang lama-lama habis.
6.
Mengkristal (deposisi)
Mengkristal
yaitu suatu perubahan wujud zat dari gas menjadi padat. Contohnya:
kristal. Sedangkan menurut (Chang, 2004)
ketiga wujud materi (padat,cair, dan gas) dapat berubah dari wujud yang satu menjadi
wujud yang lain. Dengan pemanasan. suatu padatan akan meleleh dan menjadi cairan.
Pemanasan lebih lanjut akan mengubah cairan menjadi gas. Di sisi lain,
pendinginan gas akan mengembunkannya menjadi cairan. Pendinginan lebih lanjut akan
membuatnya menjadi padat.
Menurut (Hani’ah, 2021: 6-8) bahwa bentuk perubahan
zat sebagai berikut:
Gambar 6. Bagan perubahan wujud
zat
(Sumber: Hani’ah, 2021: 8)
Perubahan wujud zat
menurut (Hani’ah, 2021) dibedakan menjadi:
a. Membeku
a. Membeku
Membeku adalah peristiwa perubahan wujud dari cair
menjadi padat. Dalam peristiwa ini, zat melepaskan energi panas. Misalnya, air
yang dimasukkan ke dalam freezer akan berubah menjadi es batu.
b. Mencair
Mencair ialah peristiwa perubahan wujud dari padat
menjadi cair. Dalam peristiwa ini, zat membutuhkan energi panas. Contohnya, es
batu yang berubah menjadi air.
c. Mengembun
Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud dari gas
menjadi cair. Dalam peristiwa ini, zat melepaskan energi panas. Misalnya, saat
kita menyimpan es batu di dalam gelas, maka bagian luar gelas akan basah.
d.
Menguap
Menguap ialah peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi
gas. Dalam peristiwa ini, zat membutuhkan energi panas. Contohnya, air yang direbus
apabila dibiarkan, maka lama-kelamaan akan habis.
e.
Mengkristal
Mengkristal adalah peristiwa perubahan wujud dari gas
menjadi padat. Dalam peristiwa ini, zat melepaskan energi panas. Misalnya,
peristiwa berubahnya uap menjadi salju.
f. Menyublim
f. Menyublim
Menyublim ialah peristiwa perubahan wujud dari padat
menjadi gas. Dalam peristiwa ini, zat membutuhkan energi panas. Contohnya,
kapur barus (kamper) yang disimpan di dalam lemari pakaian, maka lama-kelamaan
akan habis.
Perubahan sifat benda
dapat dibedakan menjadi dua. Perubahan alam objek sementara dan permanen.
Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Sementara
1. Sementara
Benda bersifat sementara, artinya benda
mengalami berubah dan berubah lagi. ubah kembali menjadi bentuk memulai.
Misalnya, air yang mengalami proses pemanasan dan pendinginan. Perubahan
sementara yang terjadi pada air juga dapat kita amati pada proses terjadinya
hujan. Awan terbentuk dari penguapan air. Oleh panasnya matahari matahari. Uap
air dari laut, sumber air, tanah dan tanaman berkumpul di langit membentuk
awan. Karena suhu udara yang dingin uap air berubah menjadi kristal es. Jika
sudah penuh, maka Kristal es jatuh dalam bentuk tetesan air hujan (Wandini et al., 2022) .
2. Permanen
Perubahan pada benda bersifat permanen, artinya benda berubah dan tidak bisa kembali seperti semula. Misalnya minyak goreng dipanaskan akan menguap. Ketika uap minyak mendingin, ini tidak akan terjadi kembali lagi. Proses pembuatan tempe dari kedelai (fermentasi). Tempe tidak kembali kedelai ketika itu berubah menjadi tempe. Beras yang sudah dimasak menjadi nasi tidak akan berubah menjadi beras lagi(Wandini et al., 2022) .
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang sifatnya sementara (dapat Kembali ke wujud semula) dan tidak menghasilkan zat baru. Contoh : menguap, mendidih, membeku, mengembun, menyublim, mencair, menyusut, memual. Perubahan kimia adalah perubahan zat yang sifatnya tetap/kekal/abadi (tidak dapat Kembali ke wujud semula) dan menghasilkan zat baru. Contoh : pembusukan, perkaratan, peragian, pembakaran(Wandini et al., 2022).
Selain itu menurut (Wandini
et al., 2022) bahwa perubahan zat dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Mencair merupakan peristiwa perubahan wujud benda padat menjadi benda cair. Perubahan ini terjadi karena suhu di lingkungan menjadi panas contoh : coklat meleleh karena panas (Wandini et al., 2022).
2. Membeku merupakan peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi benda padat. Perubahan ini terjadi karena suhu di lingkungan menjadi dingin di bawah 0⁰C. Contoh : membuat es batu (Wandini et al., 2022).
3. Menguap merupakan peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi gas. perubahan karena proses pemanasan. contoh : saat memasak air akan menguap menjadi uap air (Wandini et al., 2022).
4. Mengembun merupakan peristiwa perubahan gas menjadi cair. Perubahan ini terjadi karena proses pendinginan contoh : terjadinya embun di pagi hari (Wandini et al., 2022).
2. Permanen
Perubahan pada benda bersifat permanen, artinya benda berubah dan tidak bisa kembali seperti semula. Misalnya minyak goreng dipanaskan akan menguap. Ketika uap minyak mendingin, ini tidak akan terjadi kembali lagi. Proses pembuatan tempe dari kedelai (fermentasi). Tempe tidak kembali kedelai ketika itu berubah menjadi tempe. Beras yang sudah dimasak menjadi nasi tidak akan berubah menjadi beras lagi
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang sifatnya sementara (dapat Kembali ke wujud semula) dan tidak menghasilkan zat baru. Contoh : menguap, mendidih, membeku, mengembun, menyublim, mencair, menyusut, memual. Perubahan kimia adalah perubahan zat yang sifatnya tetap/kekal/abadi (tidak dapat Kembali ke wujud semula) dan menghasilkan zat baru. Contoh : pembusukan, perkaratan, peragian, pembakaran
1. Mencair merupakan peristiwa perubahan wujud benda padat menjadi benda cair. Perubahan ini terjadi karena suhu di lingkungan menjadi panas contoh : coklat meleleh karena panas (Wandini et al., 2022).
2. Membeku merupakan peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi benda padat. Perubahan ini terjadi karena suhu di lingkungan menjadi dingin di bawah 0⁰C. Contoh : membuat es batu (Wandini et al., 2022).
3. Menguap merupakan peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi gas. perubahan karena proses pemanasan. contoh : saat memasak air akan menguap menjadi uap air (Wandini et al., 2022).
4. Mengembun merupakan peristiwa perubahan gas menjadi cair. Perubahan ini terjadi karena proses pendinginan contoh : terjadinya embun di pagi hari (Wandini et al., 2022).
5.
Faktor yang Memengaruhi Perubahan Wujud Benda
Menurut (Wandini
et al., 2022) bahwa perubahan wujud
benda terjadi karena beberapa faktor berikut:
1. Pemanasan. Sifat-sifat benda berubah di
bawah pengaruh suhu atau pemanasan. Contohnya sebagai berikut :
a. Pakaian basah yang dijemur akan menjadi
kering
b. Beras yang basah jika dijemur menjadi
kering dan keras dan sebagainya.
2. Pembakaran. Sifat objek akan berubah
sebagai akibat dari proses pembakaran. Contohnya adalah sebagai berikut:
membakar kayu akan ubah bentuk dan warna, dan lepaskan asap (berubah menjadi
arang, warnanya hitam dan asap) bentuk gas). Sifat arang dan asap berbeda
dengan sifat kayu (Wandini
et al., 2022).
3. Pendinginan. Sifat objek akan berubah
sebagai akibat dari proses pendinginan. Contohnya sebagai berikut: Air dingin
akan berubah menjadi es batu. Air adalah cairan, sedangkan es adalah benda
padat. Sifat es berbeda dengan sifat air (Wandini
et al., 2022).
4. Pembusukan. Sifat benda akan berubah karena
proses pembusukan. Contohnya sebagai berikut: Makanan yang kamu tinggalkan
berhari-hari akan membusuk, karena pengaruh bakteri atau mikroba. bakteri atau
Mikroba akan melepaskan zat yang membuatnya membusuk, lembut dan berlendir (Wandini
et al., 2022).
5. Pencampuran. Sifat benda akan berubah
melalui proses pencampuran. Contohnya sebagai berikut: Membuat dinding atau
bangunan dengan menggunakan air, pasir, dan semen menjadi satu Air merupakan
benda cair, sedangkan semen dan pasir adalah benda padat. Setelah mencampur
ketiganya dan dibiarkan beberapa saat, akan menjadi sangat keras dan memiliki
sifat yang berbeda dari aslinya (Wandini
et al., 2022).
6.
Perkaratan. Logam yang sering terkena air akan cepat berkarat karena air banyak
mengandung oksigen. Jika logam, terutama besi dan baja dan seng bersentuhan
langsung dengan udara dan air, maka akan terjadi reaksi oksigen membentuk
karat. Warna besi atau seng berubah menjadi cokelat atau hitam. Besi atau seng
yang semula keras dan kokoh berubah menjadi rapuh dan mudah patah (Wandini
et al., 2022).
1. Pemanasan. Sifat-sifat benda berubah di bawah pengaruh suhu atau pemanasan. Contohnya sebagai berikut :
a. Pakaian basah yang dijemur akan menjadi kering
b. Beras yang basah jika dijemur menjadi kering dan keras dan sebagainya.
2. Pembakaran. Sifat objek akan berubah sebagai akibat dari proses pembakaran. Contohnya adalah sebagai berikut: membakar kayu akan ubah bentuk dan warna, dan lepaskan asap (berubah menjadi arang, warnanya hitam dan asap) bentuk gas). Sifat arang dan asap berbeda dengan sifat kayu (Wandini et al., 2022).
3. Pendinginan. Sifat objek akan berubah sebagai akibat dari proses pendinginan. Contohnya sebagai berikut: Air dingin akan berubah menjadi es batu. Air adalah cairan, sedangkan es adalah benda padat. Sifat es berbeda dengan sifat air (Wandini et al., 2022).
4. Pembusukan. Sifat benda akan berubah karena proses pembusukan. Contohnya sebagai berikut: Makanan yang kamu tinggalkan berhari-hari akan membusuk, karena pengaruh bakteri atau mikroba. bakteri atau Mikroba akan melepaskan zat yang membuatnya membusuk, lembut dan berlendir (Wandini et al., 2022).
5. Pencampuran. Sifat benda akan berubah melalui proses pencampuran. Contohnya sebagai berikut: Membuat dinding atau bangunan dengan menggunakan air, pasir, dan semen menjadi satu Air merupakan benda cair, sedangkan semen dan pasir adalah benda padat. Setelah mencampur ketiganya dan dibiarkan beberapa saat, akan menjadi sangat keras dan memiliki sifat yang berbeda dari aslinya (Wandini et al., 2022).
6. Perkaratan. Logam yang sering terkena air akan cepat berkarat karena air banyak mengandung oksigen. Jika logam, terutama besi dan baja dan seng bersentuhan langsung dengan udara dan air, maka akan terjadi reaksi oksigen membentuk karat. Warna besi atau seng berubah menjadi cokelat atau hitam. Besi atau seng yang semula keras dan kokoh berubah menjadi rapuh dan mudah patah (Wandini et al., 2022).
Maret 26, 2023
Langganan:
Postingan (Atom)
About me
![About Me](C:\Users\62812\Downloads\poto profil.png)
Personal blog of Science Noona Berisi pembelajaran lingkup Sains dengan tampilan menarik dan mudah dipahami.
Popular Posts
Cari Blog Ini
Diberdayakan oleh Blogger.
Blog Archive
- Maret 2023 (5)