Wujud Zat dan Perubahannya

0 Comments

 

1.     Pengertian Wujud Benda
                   Materi (matter) adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa, dan kimia (chemistry) adalah ilmu tentang materi dan perubahannya (Chang, 2004). Menurut (Hani’ah, 2021) bahwa zat atau materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi merupakan bentuk dari segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Materi yang ada di seluruh dunia merupakan susunan dari   partikel-partikel kecil yang tidak dapat dipisahkan atau biasa disebut dengan atom. Ketika terdapat dua atom atau lebih bergabung maka gabungan dari atom-atom itu terbentuk sebuah molekul. Apabila atom dan molekul bergabung melalui beragam cara sehingga terbentuk tiga jenis materi yaitu zat padat, cair dan gas. Wujud zat merupakan jenis ketiga materi tersebut (Salakhudin, 2019).
       Menurut (Septatiningtyas et al., 2020) materi adalah sesuatu yang mempunyai masaa. Dan menempati ruang, dan masa sebagai ukuran kuantitas materi. Adapun dalam mekanika, massa adalah ukuran ketahanan materi terhadap suatu gaya, yang ditandai dengan perubahan kecepatannya. Materi dapat dikenali dari identitas atau sifat- sifatnya. Untuk menguji meteri dan memahami apa yang yang terjadi dalam materi itu, maka harus memeriksanya secara jelas. Secara umum materi dapat diperiksa sifat fisiknya melalui indera kita. Misalnya arang berwarna hitam dibanding kapur yang berwarna putih diperoleh malalui kesan penglihatan, kerasnya gelas dibandingkan dengan lembutnya busa diperoleh melalui kesan perabaan dan sebagainya.

2.     Jenis-jenis Wujud Zat
           Menurut (Chang, 2004) pada prinsipnya, semua materi dapat berada dalam tiga wujud: padat, cair, dan gas. Padatan adalah benda yang rigid (kaku) dengan bentuk yang pasti, Cairan tidak serigid padatan dan bersifat fluida. yaitu dapat mengalir dan mengambil bentuk sesuai wadahnya. Seperti cairan, gas bersifat fluida, tetapi tidak seperti cairan, gas dapat mengembang tanpa batas. Penggolongan materi berdasarkan susunan dan sifatnya. Materi dapat digolongkan menjadi zat, campuran, unsur, dan senyawa. Satuan dasar yang menyusun unsur dan senyawa-atom dan molekul. Zat (substance) adalah materi yang memiliki susunan tertentu atau tetap dan sifat-sifat yang tertentu pula. Contohnya adalah air, perak, etanol, garam dapur (natrium klorida). dan karbon dioksida. Zat yang satu berbeda susunannya dari zat lainnya dan dapat diidentifikasi dari penampilannya, baunya, rasanya, dan sifat-sifatnya yang lain. Saat ini telah dikenal lebih dari 13 juta zat, dan jumlahnya terus bertambah dengan cepat (Chang, 2004). Benda dapat digolongkan menjadi tiga wujud, yaitu: padat, cair dan gas (Wandini et al., 2022).
        Campuran (mixture) adalah penggabungan dua atau lebih zat di mana dalam penggabungan ini zat-zat tersebut mempertahankan identitasnya masing-masing. Beberapa contoh di antaranya adalah udara, minuman ringan, susu, dan semen. Campuran tidak memiliki susunan yang tetap. Jadi, sampel-sampel udara yang diperoleh dari kota yang berbeda bisa berbeda susunannya karena perbedaan ketinggian, pencemaran, dan lain-lain (Chang, 2004)Campuran bisa homogen atau heterogen. Ketika sesendok gula dilarutkan dalam air, setelah pengadukan yang cukup lama, susunan dari campurannya di seluruh bagian larutan akan sama. Larutan ini adalah campuran homogen (homogeneous mixture). Namun jika pasir dicampurkan dengan serbuk besi, butir pasir dan serbuk besi akan tetap terlihat. Jenis campuran ini, di mana susunannya tidak seragam, disebut campuran heterogen. Penambahan minyak ke dalam air juga menghasilkan campuran heterogen karena cairannya tidak memiliki susunan yang konstan (Chang, 2004).
        Setiap campuran, apakah homogen atau heterogen, dapat dibuat dan kemudian dipisahkan dengan cara fisika menjadi komponen-komponen murninya tanpa mengubah identitas dari setiap komponen. Jadi, gula dapat diperoleh kembali dari larutannya dalam air dengan memanaskan larutan itu dan menguapkannya hingga kering. Dengan mengembun kan uap airnya kita dapat memperoleh kembali komponen airnya. Untuk memisahkan campuran besi-pasir, kita dapat menggunakan magnet untuk memisahkan serbuk besi dari pasir, karena pasir tidak tertarik oleh magnet. Setelah pemisahan, komponen-komponen campuran akan memiliki susunan dan sifat yang sama seperti semula (Chang, 2004).
        Unsur (element) adalah suatu zat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan cara kimia. Senyawa (compound) sebagai suatu zat yang tersusun atas atom-atom dari dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia dengan perbandingan yang tetap. Sebagai contoh, gas hidrogen terbakar dalam gas oksigen membentuk air. suatu senyawa yang sifat-sifatnya sangat berbeda dengan sifat dari unsur-unsur pembentuknya (Chang, 2004)Adapun bagan penggolongan materi menurut (Chang, 2004) sebagai berikut.

                            

                                                Gambar 1Penggolongan materi
                                                                        (Sumber: Chang, 2004)

Sedangkan menurut (Purwanti et al., 2019) wujud zat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu berdasarkan karakteristik kekuatan dalam menghantarkan arus listrik, wujud, dan komposisinya materi. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
a. Berdasarkan kekuatan materi dalam menghantarkan arus listrik  maka materi-materi ini dikelompokkan menjadi dua yaitu:
    1. Konduktor. Benda yang dapat menghantarkan atau konduktor
    2.Isolator. Benda yang tidak dapat menghantarkan atau isolator (Purwanti et al., 2019)
   b. Berdasarkan komposisinya, materi dikelompokkan menjadi dua yaitu zat mumi dan campuran (Purwanti et al., 2019).

Adapun bagan yang menjelaskan pembagian materi menjadi zat murni dan campuran sebagai berikut:


Gambar 2. Pembagian materi berdasarkan komposisi
(Sumber: Purwanti et al., 2019)


Gambar 3. Jenis dan susunan molekul
(Sumber: Salakhudin, 2019)
        Adapun penjelasan mengenai wujud benda berdasarkan wujud materinya sebagai berikut:
1.     Zat Padat
     Zat padat merupakan bentuk materi yang memiliki bentuk dan volume. Terdapat dua cara utama supaya partikel- partikel padat dapat tersusun yaitu dengan baris-baris teratur yang rapi atau dalam susunan yang tidak tentu. Zat padat memiliki susunan partikel dalam baris-baris yang teratur rapi atau biasa disebut dengan istilah kristal kristal. Adapun contoh dari kristal yaitu logam, intan, es, dan kristal garam. Sebaliknya zat padat yang memiliki susunan-susunan partikel tidak tersusun secara teratur biasa disebut dengan amorf. Zat padat berjenis amorf umumnya memiliki tekstur yang mengilat atau elastis. Contoh zat padat amorf yaitu lilin, kaca, karet, dan plastik. Zat padat memiliki partikel yang tersusun berdekatan menyatu, hal ini membuat zat padat tidak dapat dimampatkan dengan mudah. Hal ini membuat zat padat tidak dapat dikecilkan dengan cara menekannya (Salakhudin, 2019).
     Partikel-partikel yang terdapat pada zat padat tidak dapat bergerak cepat untuk mengalahkan gaya tarik-menarik antar partikel. Partikel zat padat hanya dapat bergetar namun masih dalam keadaan terikat rapat di tempatnya. Ciri khas yang sangat melekat pada zat padat yaitu bentuk dan volumenya tetap. Contoh kelereng yang berbentuk bulat, apabila dipindahkan ke gelas maka bentuk kelereng akan tetap berbentuk bulat. Hal ini juga terjadi terhadap volumenya. Volume kelereng akan selalu tetap meskipun kelereng tersebut berpindah tempat ke dalam gelas. Hal ini dikarenakan adanya daya tarik antara partikel yang sangat kuat (Salakhudin, 2019). Adapun sifat partikel zat padat menurut (Salakhudin, 2019) yaitu :
                    a.     Letak antar partikel sangat berdekatan
                    b.     Memiliki susunan yang teratur
                    c.     Tidak memiliki gerak cepat, hanya dapat bergetar dan berputar di tempatnya.
          2.     Zat Cair
        Zat cair memiliki volume tertentu. Namun tidak seperti zat padat, zat cair akan berbentuk mengikuti wadah yang ditempatinya. Zat cair merupakan bagian dari zalir (fluida). Zalir merupakan zat dengan molekul-molekul yang dapat bergerak dengan bebas dan saling melewati, sehingga zalir mampu mengikuti bentuk wadahnya. Partikel-partikel dalam zat cair juga memiliki susunan yang rapat. Sama halnya dengan zat padat, zat cair juga sulit untuk dimampatkan hal tersebut karena molekul-molekulnya tersusun rapat. Namun partikel-partikel tersebut memiliki cukup energi untuk mengatasi sebagian dari gaya tarik-menariknya sehingga molekul di dekatnya dan bergeser saling melewati (Salakhudin, 2019).
   Zat cair memiliki volume tetap namun memiliki bentuk berubah-ubah mengikuti wadah yang ditempatinya. Contoh jika air dimasukkan ke dalam gelas, maka bentuknya akan menjadi seperti gelas, jika dimasukkan ke dalam botol maka akan berbentuk botol. Namun volume air selalu tetap. Hal ini dikarenakan partikel-partikel penyusun zat cair agak berjauhan satu dengan yang  lain. Partikel zat cair juga lebih bebas bergerak dikarenakan terdapat ikatan antar partikelnya yang lemah (Salakhudin, 2019). Sifat partikel zat cair menurut (Salakhudin, 2019) yaitu:
            a.     Letak partikelnya berdekatan
            b.     Susunan partikel tidak teratur
        c.   Gerakan partikel  agak bebas, sehingga dapat bergeser dari tempatnya, namun tidak dapat terlepas dari kelompoknya.
            d.     Bentuk berubah-ubah sesuai dengan wadahnya
            e.     Memiliki volume yang tetap
            f.     Ikatan antar partikel termasuk lemah
            g.     Susunan partikel dalam keadaan renggang
      3.     Zat Gas
        Zat gas merupakan suatu zat yang memiliki volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan tempatnya. Contoh zat berwujud gas yaitu oksigen, karbon dioksida, hidrogen, freon dan ozon (Salakhudin, 2019). Sifat partikel zat gas menurut (Salakhudin, 2019) yaitu:
a.     Letak partikelnya sangat berjauhan
b.     Susunan partikel tidak teratur
c.    Gerakan partikel bebas bergerak, sehingga dapat bergeser dari tempatnya dan terlepas (tidak terikat) dari kelompoknya, sehingga partikel dapat memenuhi ruangan
            d.     Memiliki bentuk yang berubah-ubah sesuai dengan wadahnya
            e.     Memiliki volume yang berubah-ubah
f.     Susunan partikel zat gas tidak teratur dan berjauhan
            g.     Ikatan partikel zat gas sangat lemah
        Sedangkan menurut (Hani’ah, 2021) wujud zat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni zat padat, zat cair dan zat gas. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1.      Zat padat adalah zat yang memiliki bentuk dan volume yang tetap, misalnya batu, besi, gelas, piring, sendok dan lain-lain.
2.      Zat cair adalah zat yang mempunyai volume tetap, tetapi bentuknya berubah-ubah sesuai dengan wadahnya, contohnya air yang berada di dalam botol.
3.      Zat gas adalah zat yang berubah-ubah sesuai dengan tempatnya, misalnya balon
            Perbedaan antara zat padat, zat cair dan zat gas menurut (Suardana, 2017) terdapat pada tabel berikut:


Tabel 1. Perbedaan padatan, cairan, dan gas
(Sumber: Suardana, 2017)

Sedangkan menurut (Kironto, 2016) perbedaan zat padat, zat cair dan zat gas terdapat pada tebel berikut:


Tabel 2. Perbedaan zat padat, zat cair, dan zat gas
(Sumber: Kironto, 2016)

        Menurut (Septatiningtyas et al., 2020) berdasarkan kekuatan menghantarkan panas atau menghantarkan arus listrik, materi di klasifikasikan sebagai isolator atau konduktor. Berdasarkan singkat wujudnya dikenal adanya benda padat, cair, dan gas. Benda padat merupakan zat yang dapat menjaga bentuknya, gaya antar molekulnya dan kuat untuk menjaga zat terebut. Benda cair, merupakan zat yang tidak menyebar ke seluruh ruang tetapi mudah berubah bentuknya. Sedangkan benda gas, merupakan zat yang tidak memiliki bentuk yang tetap, mudah menempati ruang. Adapun berdasarkan komposisinya materi di klasifikasikan sebagai berikut:


Gambar 4. Pengklarifikasian materi
(Sumber: Septatiningtyas et al., 2020)
1.     Unsur
Unsur 
adalah materi yang tidak dapat diuraikan dengan reaksi kimia menjadi zat yang lebih sederhana. Contoh. hidrogen, oksigen, besi, belerang, tembaga. Partikel-partikel unsur disebut atom (Septatiningtyas et al., 2020).
2. Senyawa 
Senyawa adalah materi yang dibentuk dari dua unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu. Contoh, air, asam asetat, etanol, karbondioksida (Septatiningtyas et al., 2020).
3. Molekul
Partikel-partikel senyawa disebut molekul. Molekul dapat terdiri dari satu jenis unsur atau lebih. Contoh, molekul gas oksigen (02), molekul Air (H2O) (Septatiningtyas et al., 2020).
4. Campuran homogen
Campuran homogen adalah campuran dua atau lebih zat tunggal, dengan perbandingan sembarang. dimana semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fasa. Fasa adalah keadaan zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian lain di dekatnya. Contoh campuran yang membentuk satu fasa adalah larutan. Contoh: campuran gula dengan air (larutan gula), garam dengan air (larutan garam), alkohol dengan air (larutan alkohol) (Septatiningtyas et al., 2020).
5.Campuran heterogen
Campuran heterogen adalah campuran dua atau lebih zat tunggal, dengan perbandingan sembarang. dimana partikel- partikelnya tidak merata sehingga komposisi di berbagai bagian tidak merata dan membentuk lebih dari satu fasa. Contohnya campuran air dengan minyak tanah, jika dikocok maka minyak akan menyebar dalam air berupa gelembung- gelembung. Gelembung berisi minyak dan lainnya adalah air, jadi ada bidang batas antara minyak dengan air sehingga terbentuk dua fasa (Septatiningtyas et al., 2020).
Wujud benda dibedakan menjadi 3 yaitu:
1.     Wujud yang pertama adalah padat
              Benda padat tersebut dapat diubah dengan beberapa cara seperti diberi panas, tekanan tinggi atau perlakuan fisik seperti: memotong, menekan, melipat atau merobek (Wandini et al., 2022).
             2.     Wujud benda yang kedua adalah cair
                   Cairan dapat ditemukan dengan mudah di sekitar kita. Air merupakan zat penting dalam kehidupan makhluk hidup yang berwujud cair. Benda cair di rumahmu biasanya berada dalam wadah, seperti bak mandi, wastafel, gelas, atau ketel. Perhatikan bahwa ketika cairan dipindahkan, itu akan berubah sesuai wadahnya. Jika wadah memiliki lubang, cairan akan segera mengalir keluar dari wadah. Ketika sungai atau air terjun, air di badan sungai akan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Cairan juga bisa merambat melalui serat halus dari bahan seperti kain. Benda cair akan mengisi rongga kecil atau pori-pori material (Wandini et al., 2022).
3.     Wujud benda yang ketiga adalah gas
              Manusia masuk dan mengeluarkan gas dari tubuh saat bernafas. Ketika bernapas yang dilakukan adalah menghirup gas oksigen dan mengeluarkan gas karbon dioksida. Dengan cara meniup, maka dapat membuat balon mengembang , dan dapat menggerakkan selembar kertas di tanganmu. Ketika bisa mencium bau napas sendiri, maka juga bisa mencium bau- bau lain berupa gas. Dengan memahami sifat gas, orang dapat membuat parfum atau minyak wangi untuk meredakan bau gas dikeluarkan dari wadah parfum (Wandini et al., 2022).

3.  Pengertian Perubahan Wujud Zat
       Perubahan wujud suatu zat merupakan suatu fenomena perubahan yang termasuk dalam perubahan fisika. Perubahan zat dibagi menjadi dua yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika terjadi ketika zat berubah namun dapat dikembalikan ke asalnya. Sedangkan perubahan kimia terjadi ketika saat zat mengalami perubahan maka akan menghasilkan zat baru dan tidak dapat dikembalikan ke zat sebelumnya. Sehingga dapat dikatan bahwa perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak menghasilkan zat baru dan masih dapat dikembalikan ke zat asli atau sebelumnya (Salakhudin, 2019).
        Menurut (Hani’ah, 2021) bahwa perubahan wujud zat merupakan perubahan termodinamika dari satu wujud zat ke wujud zat lainnya, perubahan wujud zat dikarenakan pelepasan dan penyerapan energi panas. Benda dapat mengalami perubahan sifat, secara alami atau pengaruh Tindakan manusia. Perubahan sifat benda antara lain: perubahan wujud, perubahan bentuk, perubahan warna, perubahan tekstur, perubahan bau, dan perubahan kelenturannya (Wandini et al., 2022).

4. Jenis-jenis Perubahan Wujud Zat
Beberapa jenis perubahan wujud benda yaitu:
 Perubahan bentuk. Perubahan bentuk benda ada bermacam-macam, ada yang bulat, oval, persegi, persegi, kerucut, dll. Bentuk benda bisa mengalami perubahan. Misalnya air dalam toples dapat diubah menjadi bentuk yang berbeda sesuai dengan cetakan (Wandini et al., 2022).
 Perubahan Warna. Pakaian sering dicuci dan dijemur matahari menyebabkan memudarkan warna pakaian Anda. Benda-benda di sekitar Anda, seperti foto, pensil, kertas, sepatu dan tas yang pada awalnya warnanya indah, lama kelamaan juga akan memudar karena pengaruh udara dan panas(Wandini et al., 2022).
Perubahan Kekerasan. Perubahan keras ketika benda-benda yang awalnya keras seperti batu dapat mengubah kekerasannya di bawah pengaruh perubahan cuaca. Contoh: kayu yang semula keras dapat membusuk karena pengaruh hujan dan panas (Wandini et al., 2022).
Perubahan Bau. Ketika tikus mati yang membusuk, tikus atau hewan lain yang membusuk akan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Hal ini disebabkan oleh mikroba (Wandini et al., 2022).
Perubahan Kelenturan. Perubahan kelenturan biasanya terjadi pada benda karet biasanya lentur dan elastis. Fleksibilitas Karet ini dapat berubah di bawah pengaruh panas, minyak atau bensin. karet itu terus menerus terkena panas matahari akan kaku. Jika meregangkan karet, itu rusak karena rapuh. Jadi Karet yang terkena oli atau bensin juga bisa memuai dan menjadi rapuh (Wandini et al., 2022).


Gambar 5. Perubahan wujud.
(Sumber: Purwanti et al., 2019)
Perubahan zat menurut (Salakhudin, 2019) yaitu sebagai berikut:
1.     Mencair
Mencair merupakan suatu fenomena dimana wujud zat dari padat berubah menjadi cair. Contohnya; es mencair, membakar lilin
2.     Membeku
Membeku merupakan fenomena ketika terjadi suatu perubahan wujud dari cair ke padat. Contohnya: es yang membeku
3.     Mengembun
Mengembun merupakan kejadian dimana wujud zat dari gas berubah menjadi cair. Contohnya: embun
4.     Menguap
Menguap yaitu fenomena ketika suatu wujud zat dari cair berubah menjadi gas. Contohnya, uap air.
5.     Menyublim
Menyublim yaitu suatu kejadian ketika terjadi perubahan wujud zat duri padat menjadi gas. Contohnya: kapur barus yang lama-lama habis.
6.     Mengkristal (deposisi)
       Mengkristal yaitu suatu perubahan wujud zat dari gas menjadi padat. Contohnya: kristal. Sedangkan menurut (Chang, 2004) ketiga wujud materi (padat,cair, dan gas) dapat berubah dari wujud yang satu menjadi wujud yang lain. Dengan pemanasan. suatu padatan akan meleleh dan menjadi cairan. Pemanasan lebih lanjut akan mengubah cairan menjadi gas. Di sisi lain, pendinginan gas akan mengembunkannya menjadi cairan. Pendinginan lebih lanjut akan membuatnya menjadi padat.
            Menurut (Hani’ah, 2021: 6-8) bahwa bentuk perubahan zat sebagai berikut:

       Gambar 6. Bagan perubahan wujud zat
(Sumber: Hani’ah, 2021: 8)

Perubahan wujud zat menurut (Hani’ah, 2021) dibedakan menjadi:
a. Membeku
Membeku adalah peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini, zat melepaskan energi panas. Misalnya, air yang dimasukkan ke dalam freezer akan berubah menjadi es batu.
b. Mencair
Mencair ialah peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini, zat membutuhkan energi panas. Contohnya, es batu yang berubah menjadi air.
c.   Mengembun
Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini, zat melepaskan energi panas. Misalnya, saat kita menyimpan es batu di dalam gelas, maka bagian luar gelas akan basah.
d.   Menguap
Menguap ialah peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini, zat membutuhkan energi panas. Contohnya, air yang direbus apabila dibiarkan, maka lama-kelamaan akan habis.
e.   Mengkristal
    Mengkristal adalah peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini, zat melepaskan energi panas. Misalnya, peristiwa berubahnya uap menjadi salju.
f.    Menyublim
    Menyublim ialah peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini, zat membutuhkan energi panas. Contohnya, kapur barus (kamper) yang disimpan di dalam lemari pakaian, maka lama-kelamaan akan habis.
Perubahan sifat benda dapat dibedakan menjadi dua. Perubahan alam objek sementara dan permanen. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Sementara 
Benda bersifat sementara, artinya benda mengalami berubah dan berubah lagi. ubah kembali menjadi bentuk memulai. Misalnya, air yang mengalami proses pemanasan dan pendinginan. Perubahan sementara yang terjadi pada air juga dapat kita amati pada proses terjadinya hujan. Awan terbentuk dari penguapan air. Oleh panasnya matahari matahari. Uap air dari laut, sumber air, tanah dan tanaman berkumpul di langit membentuk awan. Karena suhu udara yang dingin uap air berubah menjadi kristal es. Jika sudah penuh, maka Kristal es jatuh dalam bentuk tetesan air hujan (Wandini et al., 2022).
2. Permanen
              Perubahan pada benda bersifat permanen, artinya benda berubah dan tidak bisa kembali seperti semula. Misalnya minyak goreng dipanaskan akan menguap. Ketika uap minyak mendingin, ini tidak akan terjadi kembali lagi. Proses pembuatan tempe dari kedelai (fermentasi). Tempe tidak kembali kedelai ketika itu berubah menjadi tempe. Beras yang sudah dimasak menjadi nasi tidak akan berubah menjadi beras lagi (Wandini et al., 2022).
              Perubahan fisika adalah perubahan zat yang sifatnya sementara (dapat Kembali ke wujud semula) dan tidak menghasilkan zat baru. Contoh : menguap, mendidih, membeku, mengembun, menyublim, mencair, menyusut, memual. Perubahan kimia adalah perubahan zat yang sifatnya tetap/kekal/abadi (tidak dapat Kembali ke wujud semula) dan menghasilkan zat baru. Contoh : pembusukan, perkaratan, peragian, pembakaran (Wandini et al., 2022).
              Selain itu menurut (Wandini et al., 2022) bahwa perubahan zat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Mencair merupakan peristiwa perubahan wujud benda padat menjadi benda cair. Perubahan ini terjadi karena suhu di lingkungan menjadi panas contoh : coklat meleleh karena panas (Wandini et al., 2022).
2. Membeku merupakan peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi benda padat. Perubahan ini terjadi karena suhu di lingkungan menjadi dingin di bawah 0C. Contoh : membuat es batu (Wandini et al., 2022).
3. Menguap merupakan peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi gas. perubahan karena proses pemanasan. contoh : saat memasak air akan menguap menjadi uap air (Wandini et al., 2022).
4. Mengembun merupakan peristiwa perubahan gas menjadi cair. Perubahan ini terjadi karena proses pendinginan contoh : terjadinya embun di pagi hari (Wandini et al., 2022).

5. Faktor yang Memengaruhi Perubahan Wujud Benda
Menurut (Wandini et al., 2022) bahwa perubahan wujud benda terjadi karena beberapa faktor berikut:
1. Pemanasan. Sifat-sifat benda berubah di bawah pengaruh suhu atau pemanasan. Contohnya sebagai berikut :
    a. Pakaian basah yang dijemur akan menjadi kering
    b. Beras yang basah jika dijemur menjadi kering dan keras dan sebagainya.
2. Pembakaran. Sifat objek akan berubah sebagai akibat dari proses pembakaran. Contohnya adalah sebagai berikut: membakar kayu akan ubah bentuk dan warna, dan lepaskan asap (berubah menjadi arang, warnanya hitam dan asap) bentuk gas). Sifat arang dan asap berbeda dengan sifat kayu (Wandini et al., 2022).
3. Pendinginan. Sifat objek akan berubah sebagai akibat dari proses pendinginan. Contohnya sebagai berikut: Air dingin akan berubah menjadi es batu. Air adalah cairan, sedangkan es adalah benda padat. Sifat es berbeda dengan sifat air (Wandini et al., 2022).
4. Pembusukan. Sifat benda akan berubah karena proses pembusukan. Contohnya sebagai berikut: Makanan yang kamu tinggalkan berhari-hari akan membusuk, karena pengaruh bakteri atau mikroba. bakteri atau Mikroba akan melepaskan zat yang membuatnya membusuk, lembut dan berlendir (Wandini et al., 2022).
5. Pencampuran. Sifat benda akan berubah melalui proses pencampuran. Contohnya sebagai berikut: Membuat dinding atau bangunan dengan menggunakan air, pasir, dan semen menjadi satu Air merupakan benda cair, sedangkan semen dan pasir adalah benda padat. Setelah mencampur ketiganya dan dibiarkan beberapa saat, akan menjadi sangat keras dan memiliki sifat yang berbeda dari aslinya (Wandini et al., 2022).
6. Perkaratan. Logam yang sering terkena air akan cepat berkarat karena air banyak mengandung oksigen. Jika logam, terutama besi dan baja dan seng bersentuhan langsung dengan udara dan air, maka akan terjadi reaksi oksigen membentuk karat. Warna besi atau seng berubah menjadi cokelat atau hitam. Besi atau seng yang semula keras dan kokoh berubah menjadi rapuh dan mudah patah (Wandini et al., 2022).

science noona

Saintis muda siap mengabdi untuk Indonesia

0 komentar: